Nusantaramengaji.com – Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah : 25
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya: “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya”.
Dalam tafsir Jalalain, ayat di atas ditafsirkan dengan: (Dan sampaikanlah berita gembira) kabarkanlah (kepada orang-orang yang beriman) yang membenarkan Allah (dan mengerjakan kebaikan), baik yang fardu atau yang sunah (bahwa bagi mereka disediakan surga-surga), yaitu taman-taman yang ada pepohonan dan tempat-tempat kediaman (yang mengalir di bawahnya) maksudnya di bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya (sungai-sungai) maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu, karena sungai artinya ialah galian tempat mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya ‘nahr’ dan menisbatkan ‘mengalir’ pada selokan disebut ‘majaz’ atau simbolisme. (Setiap mereka diberi rezeki di dalam surga itu) maksudnya diberi makanan (berupa buah-buahan, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah) maksudnya seperti inilah yang pernah (diberikan kepada kami dulu”), yakni sebelum masuk surga, karena buah-buahan itu seperti itu pula ciri masing-masingnya, hampir serupa. (Mereka disuguhi) atau dipetikkan buah itu (dalam keadaan serupa), yakni warnanya tetapi berbeda rasanya, (dan diberi istri-istri) berupa wanita-wanita cantik dan selainnya, (yang suci) suci dari haid dan dari kotoran lainnya, (dan mereka kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya, hingga mereka tak pernah fana dan tidak pula dikeluarkan dari dalamnya.
Sedangkan Pakar tafsir Nusantara M. Quraisy Syihab menyatakan : Jika neraka merupakan ganjaran bagi orang-orang kafir, maka surga adalah balasan bagi orang-orang Mukmin. Kabarkanlah kepada orang-orang yang percaya kepada Allah, Rasul dan Kitab-Nya; tunduk kepada kebenaran tanpa ada keraguan, dan mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka telah disediakan surga yang penuh dengan buah-buahan, pepohonan dan istana-istana, dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Setiap kali Allah memberikan rezeki kepada mereka di dalam surga dengan sebagian buah- buahannya, mereka berkata, “Ini seperti apa yang telah diberikan kepada kita sebelumnya.” Karena, jenis dan bentuk buah-buahan yang mereka terima ini memang menyerupai apa yang mereka kenal, tetapi memiliki keistimewaan rasa dan kelezatan. Mereka juga diberikan pasangan yang benar-benar suci dan tidak tercela sedikit pun. Mereka akan kekal di dalam surga ini dan tidak akan keluar darinya.
Ayat di atas mengabarkan kepada kita tentang balasan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan (amal shalih) di dunia. Yang dimaksud amal shalih tentunya adalah amal-amal yang dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariah Islam. Karena janji Allah adalah surga bagi yang taat dan neraka bagi yang durhaka.
Infromasi bahwa apa-apa yang ada di surga baik berupa buah-buahan dan perempuan-perempuan yang ada di sana tidak jauh berebeda dengan yang ada di dunia Cuma dengan rasa dan warna yang berbeda. Ditambah bahwa kita akan mersakan semua kelezatan itu tanpa batas waktu seperti halnya di dunia diaman semua kelezatan bersifat fana dan lenyap.
Hal tersebut merupakan kebahagiaan yang sempurna, karena sesungguhnya di samping mereka mendapat nikmat tersebut, mereka terbebas dan aman dari kematian dan terputusnya nikmat. Dengan kata lain, nikmat yang mereka peroleh tiada akhir dan tiada habisnya, bahkan mereka berada dalam kenikmatan yang abadi selama-lamanya.
Hanya kepada Allah-lah kami memohon agar diri kami dihimpun bersama golongan ahli surga ini; sesungguhnya Allah Maha dermawan, Maha mulia, Maha baik lagi Maha Penyayang. Dan inti dari ayat di atas adalah anjuran kepada kita untuk selalu tetap istiqamah dalam amal shalih sehingga mendapat surga dikabarkan dalam ayat tersebut. Wallahu a’lam bisshowab.